Tour In Tambora (Part. 1)

Lagi enak-enaknya latian buat blog ini, tiba-tiba Saya di telponin ma teman (Wawan “Amen’k” Setiawan). Bro, lagi dmn ? mai ke rumah ne, dengan logat bimanya yang kental sekali. Tak panjang kata, sayapun langsung meluncur ke rumahnya. Ngopi dan Ngobrol mengenai kehidupan dan susahnya lapangan kerja menjadi tema kami. Selang beberapa menit berlalu, tiba-tiba abangnya (Talu; Alumni MAPALA UMI Makasar) mulai membicarakan mengenai petualangan selama berada di Mapala UMI makasar. Yah…!!! Tak mau kalah juga, akhirnya sayapun mulai menceritatakan kehidupan saya di MAPALA “Londa” STKIP Bima, pembicaraan kami mulai panas ketika saya membicarakan mengenai tambora. Perlahan, dia mulai ngajakin, “mai ta lao ne”, sayapun menjawab “ D mai ne, berapa orng yang mau jalan?” 

14.40 WITA 
 Dari obrolan kecil yang dimulai sekita pukul 11 lebih sedikit seperti diatas, kami pun mulai mempersiapkan segala macam kebutuhan, mulai dari logistik, kendaraan, jalur yang akan di tempuh dan lain sebagainya. Obrolan yang lama membuat kami harus star dari Bima pada pukul 14.40 dan singgah di talabiu (Packing Barang) dan akhirnya sampai di dompu pukul 16.10. Rencana awal rute perjalan kami adalah Kore, Piong dan seterusnya tetapi setelah melewati cabang banggo malah jalur menuju kore telah kami lewati. Itupin kami ketahui setelah melakukan sosped kepada masyarakat Kempo sekitar pukul 06.00. akhirnya, rute perjalanan kami berubah 3600, berubah dari arah berlawanan, yaitu; Kempo, Pancasila, Kawinda dan Kore. Perjalanan kami pun di lanjutkan menuju hodo, salah satu kampung tempat persinggahan sementara (seperti terminal mini). Tiba di hodo pada pukul 20.10. merasa capek dan mulai larut malam serta takut terjadi hal-hal yang tidak diindinkan dalam perjalanan, maka di putuskan untuk bermalam alias tidur di hodo. Tak mau terulang lagi hal yang sama, maka sosped mulai berperan lagi. Mendapatkan beberapa informasi yang diharapkan membuat kami sangat lega dan terlelap dalam tidur malam itu. Perjalanan mulai di lanjutkan lagi sekitar pukul 04.15 dari hodo menuju pancasila dan tiba pada pukul 07.45. dari pancasila kami menuju labuan kenanga. Di labuan kananga, lagi-lagi kami melakukan sosped menanyakan jalur menuju kore karena melihat ada beberapa cabang yang sempat membuat bingung.

Serba 10 KM
hal terlucu yang pernah saya temukan…!!! Melakukan sosped sudah menjadi kebiasaan saya dan teman-teman selama melakukan perjalanan, kemanapun itu. Dan pengertian sosped sendiri yaitu mencari tau hal-hal yang belum kita ketahui mengenai wilayah, jalur yang akan di tempuh, jarak jalur yang di tempuh dan lain sebagainya. Awal kami melakukan sosped yaitu di kempo, menanyakan jarak dari kempo menuju kore melewati jalur pancasila, yang didapatkan bahwa jarak tempuhnya Cuma 10 KM menuju kore. Kedua, melakukan sosped di hodo, yang didapatkan juga bahwa dari hodo ke kore Cuma 10 KM. ketiga, melakukan sosped di pancasila, hal yang sama juga kami dapatkan bahwa dari pancasila ke kore Cuma 10 KM. keempat, sosped di labuan kananga, masih sama informasi yang kami dapatkan, labuan kananga-kore Cuma 10 KM. Kelima, sosped di Kawinda To’I dan Na’e 10 KM juga jawabnya. Wah…!!! Pokoknya beberapa kali melakukan sosped jawabannya yang kami dapatkan “HANYA 10 KM”. dalam hati saya berkata, wah, kren juga ne orang-orang, makin maju kita malah makin 10 KM ne, atau jangan-jangan kore udah pindah tempatnya, udah makin ke bima (sambil tertawa terbahak-bahak). yang paling parah ketika melakukan sosped terhadap salah seorang pengguna roda 2 (udah agak tua-tua dikit), kebetulan waktu itu kami saling berlawanan arah dan bertemu di medan jalan yang parah alias kalau lewat motor harus didorong gag bisa di naikin, “Pak, tinggal berapa Kilo meter lagi dari sini menuju kore ?” dijawabnya dengan tenang, “ wah…!!! Masij jauh, jauh bnget malah, sekita 30 atau 40 KM lagi.”. saya langsung berbalik badan sambil tersenyum dan berbisik ke teman “Amen’k, Kore benar-benar udah pindah tempatnya ne. setelah bapak yang kami tanyakan tadi lewat, saya pun mulai mengulangi pertanyaan dan jawaban bapak itu sambil tertawa terbahak-bahak.

Komentar